Tradisi Berbagi Masyarakat Turki Utsmani di Bulan Suci
Tradisi Berbagi Masyarakat Turki Utsmani di Bulan Suci
Diş Kirası
Pada bulan suci Ramadhan, masyarakat muslim
Turki Utsmani yang kaya, ekonominya menengah ke atas, dan para pejabat negara biasanya
menyiapkan ifthar/ buka bersama di rumahnya untuk masyarakat di sekitarnya.
Siapapun yang datang, dipersilahkan untuk berbuka di rumahya. Setelah para tamu
yang datang menyantap hidangan buka puasa, sebelum beranjak menuju masjid untuk
menunaikan shalat tarawih, pemilik rumah memberikan hadiah sebuah kantong
beludru yang berisikan uang logam emas atau perak kepada seluruh para tamu yang
datang. Uang yang diberikan tersebut dinamakan “Diş Kirası” (baca; Disy Kirasè).
Diş
Kirası mempunyai makna ‘sewa gigi’. Mengapa dinamakan sewa gigi
karena uang tersebut diberikan kepada para tamu sebagai bentuk jasa terima
kasih telah menjadi wasilah agar pemilik rumah mendapatkan pahala atas ifthar
yang diberikan, seakan-akan pemilik rumah menyewa giginya para tamu yang
telah memakan jamuannya agar menjadi wasilah dirinya untuk mendapatkan pahala.
Walaupun
kelihatannya Diş Kirası ini merupakan sebuah tanda
terima kasih dari sang pemilik rumah kepada para tamu, tujuan sebenarnya
diberikan uang tersebut adalah untuk membantu masyarakat sekitar yang
membutuhkan.
Hutang-hutang
dilunasi
Satu lagi
tradisi berbagi pada masa Turki Utsmani adalah dihapuskannya “Zimem
Defteri” . Zimem Defteri adalah istilah untuk sebuah buku yang berisi
data hutang-hutang pembeli yang ada di toko / warung-warung. Di saat bulan suci
Ramadhan, biasanya orang-orang yang kaya mendatangi sebuah toko/warung dan
berkata kepada pemilik toko “ilk yirmi kişinin
borcunu sil” (hapuslah hutang-hutang 20 orang
pertama) lalu membayar dan melunasi
hutang-hutang orang yang disebutnya tadi. Kadang juga mereka membayar
hutang-hutang semua orang yang ada di data buku tersebut sendirian. Dengan
begitu, teringankan beban orang-orang fakir miskin.
Keutamaan tradisi ini adalah tidak akan
diketahui siapa yang telah membayar hutang-hutang tersebut dan menghindarkan orang
yang membayar hutang tersebut dari rasa sombong. Selain itu, orang yang
memiliki hutang juga tidak akan tau siapa yang telah membayar hutangnya, dengan
begitu orang yang memiliki hutang tersebut tidak akan merasa tidak enak / berhutang
budi kepada orang yang telah membantunya.
Osman Doğan - Söner
Demirsoy. 2015. Nerede O Eski Ramazanlar. İstanbul. Çamlıca Basım Yayın
Komentar
Posting Komentar