OSMAN GHAZI : PARA PEMBERANI KAYI MENUJU SÖĞÜT
PARA PEMBERANI KAYI MENUJU SÖĞÜT
Nenek moyang Turki Utsmani yaitu Gündüz Alp memiliki empat putra diantaranya Sungur Tekin, Gündoğdu, Ertuğrul dan Dündar. Setelah meninggalnya Gündüz Alp, mereka tinggal untuk beberapa waktu di dataran Pasin. Ketika Sungur Tekin dan Gündoğdu memilih untuk kembali ke tanah air nenek moyangnya di Asia Tengah, Ertuğrul dan Dündar bergerak menuju Anadolu bagian tengah.
Ada 400 pasukan pilihan yang menyertai
Ertuğrul. Ketika dipertengahan jalan mereka melewati begitu banyak bukit-bukit
dan setelah itu terlihat sebuah dataran yang mana mereka kaget melihat suasana
yang menegangkan disana. Ternyata yang mereka lihat adalah peperangan antara
pasukan Mongol dengan pasukan Seljuk. Saat itu pasukan Seljuk sangat kesusahan
dalam menghadapi pasukan Mongol dan mengalami kekalahan.
Ertuğrul meneriaki pasukannya dan berkata : ‘Wahai para pejuang, kita telah berhadapan dengan peperangan. Disisi kita ada pedang, melarikan diri seperti penakut bukanlah ciri ciri seorang lelaki. Apa yang harus kita lakukan?.” Beberapa pasukan mengatakan bahwa kalau kita menolong pasukan yang sedang mengalami kekalahan itu sangat susah. Jangan membawa diri kita ke dalam bahaya. Lalu Ertuğrul pun membalasnya “ Perkataanmu bukanlah perkataan seorang pemberani. Seorang lelaki akan menolong saudaranya yang berada dalam kesusahan. Ayolah kita segera membantu mereka yang sedang dalam kesusahan.”
Mendengar perkataan itu, para pasukan langsung menghunuskan pedangnya
dan langsung datang membantu melawan pasukan mongol. Pedang mereka bagaikan
petir yang menyambar memusnahkan tentara tentara mongol. Sekarang yang tadinya
posisinya kalah menjadi menang, yang menang menjadi kalah. Tak lama setelah itu
pasukan mongol berlari kabur untuk menyelamatkan diri.
Ilustrasi perang Mongol - Seljuk
Ternyata dalam peperangan tersebut terdapat Sultan Alauddin Kayqubad I (1220-1237) yang memimpin langsung pasukan Seljuk. Ertuğrul mendatanginya dengan hormat dan mencium tangannya.
Sang sultan sangat kagum dengan keberanian dan kemahiran Ertuğrul dalam berperang.
Beliau mengecup keningnya dan memberi isyarat ke arah barat sambal berkata:
“Kuberikan daerah pegunungan Domaniç dan Armenia untuk menggembala hewan-hewan kalian. Dan Söğüt untuk tempat tinggal kalian ketika musim dingin. Semoga Allah SWT memberikan pertolongan kepada kalian.” Ketika para pemberani Kayi (Suku asal pendiri dinasti Turki Utsmani) telah pergi, Sultan terlihat termenung.
Mungkinkah sang Sultan melihat bahwa keturunan mereka akan sampai ke gerbang
Wina? Siapa yang tahu? Allah SWT akan memberikan kerajaan, kekuasaan dan
kekayaan bagi mereka yang menolong saudaranya yang sedang dalam kesusahan.
…
Sumber : buku Kayı
I Ertuğrul’un Ocağı
hal. 16-17, Prof. Dr. Ahmet Şimşirgil, Penerbit Timaş, 2020, Istanbul
Komentar
Posting Komentar