Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2024

Huzur-ı Humayun Dersleri - Ngaji Pasaran Ala Sultan Turki Utsmani

Gambar
  Huzur-ı Humayun Dersleri Ngaji Pasaran Ala Sultan Turki Utsmani       Dalam dunia pesantren di Indonesia, kita mengenal tradisi Ngaji Pasaran / Pasanan. Ngaji Pasaran adalah kegiatan mengaji kitab-kitab kuning yang diadakan di bulan Ramadhan. Ngaji Pasaran ini biasanya dimulai semenjak hari pertama bulan Ramadhan, mengkaji kitab-kitab yang sekiranya bisa dikhatamkan hingga akhir bulan Ramadhan, atau bahkan sebelum akhir bulan Ramadhan.     Menariknya, ngaji pasaran boleh diikuti oleh santri mana pun, baik santri yang asli mondok di sana, maupun santri tamu yang menyengaja “tabarukan’’, bahkan santri kalong pun boleh untuk mengambil kesempatan merasakan tinggal di asrama selama bulan Ramadhan.     Nah, dulu pada masa Turki Utsmani juga ada tradisi Ngaji Pasaran yang diadakan oleh Sultan di lingkungan istana. Tradisi ngaji tersebut disebut dengan ‘ Huzur- ı Humayun Dersleri’, yang memiliki arti ‘Pengajian dihadapan sang Raja’. Pengajian ini dilakukan dihadapan sang Sultan ya

SULTAN JUGA SEORANG AYAH

Gambar
  SULTAN JUGA SEORANG AYAH     Putri Sultan Abdul Hamid II, Khadijah Sultan yang baru berusia 8 bulan, terjangkit penyakit difteri. Meski banyak dokter yang sudah berusaha semaksimal mungkin, nyawa Khadijah tidak berhasil diselamatkan.    Sultan Abdul Hamid II yang dikenal sangat sayang dan peduli kepada anak-anaknya dan juga rakyatnya sangat bersedih atas kejadian ini. Beliau berkata : “ Anak saya tidak bisa diselamatkan, entah bagaimana nasib anak-anak orang miskin?  Setidaknya mari kita bangun rumah sakit agar hati para ayah seperti saya tidak hancur. " Beliau memutuskan untuk membangun rumah sakit atas nama Khadijah Sultan.  Dokter Ibrahim Bey, seorang dokter yang pernah bekerja di rumah sakit paling modern di Berlin dan yang telah berusaha semaksimal mungkin merawat Khadijah, ditugaskan untuk perencanaan pembangunan rumah sakit ini.   Segala biaya pembangunan rumah sakit yang memakan waktu satu tahun itu ditanggung oleh “Ceyb-i Hümayun” (baca; jeybi humayun) , yaitu dari